8 Daftar Sawah Terasering di Bali yang Wajib Anda Kunjungi. Pulau Bali memang memiliki banyak daya tarik yang mengagumkan untuk dikunjungi, salah satunya adalah sawah terasering di Bali. Tempat wisata alam ini sangat cocok untuk di pilih saat kita merasakan kejenuhan dengan kehidupan perkotaan.
Selain sawah terasering yang indah, Bali juga memiliki pantai yang berpasir putih, tebing-tebing dengan panorama laut biru. Kemudian adat budaya yang unik sebagai ciri khas pariwisata bali yang terkenal di seluruh dunia.
Selain wisata alam, tersedia juga banyak aktivitas wisata yang menantang yang bisa anda dapatkan di Bali.
Nah dalam artikel kali ini saya khusus membahas tentang daftar sawah terasering yang ada di Bali. Mulai dari yang berada di daerah terpencil hingga peninggalan budaya yang sudah terdaftar di badan UNESCO.
8 Daftar Sawah Terasering di Bali
Berikut adalah 8 daftar sawah yang indah dengan susunan bertingkat-tingkat yang disebabkan karena kondisi tanah persawahan yang berada di lereng Bukit.
Susunan sawah ini sangat tergantung pada kemiringan tanah yang di pakai sebagai tanah persawahan. Untuk lebih jelasnya mari simak satu per satu..
1. Sawah Terasering Mangesta Bali
Sawah Terasering yang pertama adalah Mengesta Bali sebagai salah satu tempat wisata alam yang berada di desa wisata kawasan Penebel Tabanan. Ada banyak hal yang dapat kita temukan saat berkunjung ke desa ini. Seperti; menyaksikan koleksi warisan kuno yang sakral, patung-patung kuno. Kemudian karya seni lokal di atas batu dan logam berukir.
Di samping itu, sobat juga bisa menemukan pemandian air panas alami yang dikenal dengan nama Piling Kawang dan Belulang. Kedua pemandian ini menjadi lokasi yang cocok untuk merileksasikan tubuh kita. Dan seperti umumnya desa di Tabanan, tentu saja kita dapat menyaksikan sawah terasering yang cantik.
2. Sawah Terasering Desa Salak
Yang ke dua berada di Desa Salak syang berada di wilayah Selemadeg -Tabanan. Tempat ini mempunyai beberapa tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan.
Bukan hanya sawah terasering yang cantik, di desa ini, kita dapat menemukan tiga air terjun yang cantik. Diantaranya ; air terjun Tibu Sampi, Batu Tumpak, dan Batu Sangian.
Desa Salak ini mempunyai suasana yang paling alami, jauh dari hiruk pikuk perkotaan seperti Kuta, Seminyak dan Legian. Ini mempunyai beberapa fasilitas dasar yang diatur oleh orang lokal setempat.
Kawasan wisata ini menawarkan panorama sawah Bali yang tidak ada habisnya. Ini merupakan ide yang sangat baik untuk berlibur akhir pekan di alam.
3. Sawah Terasering Tegalalang
Dikenal juga sebagai “Sawah Ubud”, Sawah terasering Tegalalang berada di utara Ubud, pusat budaya Bali. Tempat wisata persawahan ini sebagai Situs Peninggalan Dunia UNESCO.
Tempat wisata sawah terasering ini buka 7 hari satu minggu dari jam 07.00 sampai 18.00. Sedangkan tiket masuk saat ini Rp10.000 oktober 2021.
Kemudian, waktu terbaik untuk berkunjung kami sarankan pada pagi hari atau sesudah jam 17.00 saat jumlah wisatawan paling sedikit dan saat matahari tidak begitu panas.
Bila Anda ingin menyaksikan terasering yang paling hijau, maka datanglah di bulan Maret dan Oktober karena saat itu padi akan dipanen.
Baca juga : 9 Fakta Unik Sawah Terasering Tegalalang Ubud yang wajib dikunjungi
Secara umum sawah terasering di bali menggunakan sistem irigasi tradisional yang masih dipakai sampai saat ini. Menurut sejarah, sistem itu gunakan sejak era kedelapan. Airnya yang datang dari sungai dan pegunungan disekelilingnya.
Petani sudah membuat aliran air untuk memungkinkannya air mengucur dari 1 kebun ke kebun yang lain. Jalan setapak di sejauh teras sawah juga sempit.
Terasering Tegalalang ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Dengan begitu, beberapa orang barangkali merasakan temperatur udara rata-rata 24 derajat Celcius dalam satu hari jauh dari kata nyaman.
4. Sawah Terasering Jatiluwih Bali
Selanjutnya adalah sawah Terasering Jatiluwih. Berada di tengah-tengah Bali tepatnya di kaki Gunung Batukaru di desa Jatiluwih Kabupaten Tabanan. Itu kurang lebih 850 meter berada di permukaan laut di area Penebel. Oleh karenanya, situasi di sini sangat sejuk.
Jatiluwih buka tiap hari, mulai pukul 08:30 – 18:00. Coba berkunjung saat mulai buka atau sesudah jam 16:00 saat temperatur dapat lebih ditolerir. Untuk mengunjungi tempat ini anda harus membayar tiket masuk sejumlah Rp 40.000 (Oktober 2021).
Pada Juni 2012, UNESCO sudah mengakui Jatiluwih sebagai salah satu situs Peninggalan Budaya Dunia. Karena sawah diairi dengan sistem tradisional yang disebut Sistem Irigasi Subak yang di wariskan sejak era kesembilan dan di turunkan dari generasi ke generasi.
Karena petani tergantung pada Subak. Subak yang terdiri dari 150 sungai dan aliran di Bali berkumpul dan tergabung jadi satu sistem untuk mengaliri sawah.
Subak-subak yang sukses ini tidak terlepas dari pengelolaan yang ketat yang sudah dilakukan oleh masyarakat desa sendiri. Melalui koperasi desa yang mendapatkan pernyataan sebagai faktor dominan masuknya Bali dalam daftar peninggalan.
Ini ialah sawah terasering paling besar di Bali. Terdiri lebih dari 600 hektar sawah dan kebun yang sangat terurus secara baik. Mengikuti topography lereng pegunungan Batukaru dan kemungkinan sebagai tiruan sawah di era kesembilan. Oleh karenanya, lanskapnya lebih besar dan kebun hijau lebih luas, istimewa dan membentang beberapa km.
5. Sawah Terasering Belimbing Tabanan Bali
Teras Sawah Belimbing ialah tempat alami lain di Tabanan, Anda bisa nikmati panorama sawah dan gunung di sini. Pura kuno dengan monyet dan hutan bisa diketemukan di dekatnya. Berkunjung ke sini dianjurkan untuk sewa pemandu lokal. Sekitaran 30 menit dengan mobil ke arah utara dari pantai Balian.
Desa Belimbing ada di sisi barat Bali, berada sekitar 850 meter di atas permukaan laut. Udaranya benar-benar fresh tapi bisa sedikit dingin tanpa memakai jaket. Susunan paku padi banyak kelihatan di teras lain tanpa refleksi air.
Tetapi di Belimbing, aliran air antara teras-teras mengalir dari atas ke daratan rendah, di samping itu saluran air yang naik-turun mengirim situasi damai dan tenang.
6. Sawah Terasering Pupuan, Tabanan
Bila Anda meneruskan perjalanan dari Belimbing dengan berkendaraan 1 jam lagi ke utara di Jalan Antosari, Anda akan sampai di desa Pupuan. Di situ, tiap sawah mempunyai susunan yang indah, yang menghubungkan sekalian memisahkannya.
Sepanjang tahun lereng di wilayah ini sudah beralih menjadi persawahan yang mengagumkan dan cantik, dan pada akhirnya tergabung dengan perkebunan kopi dan kebun buah-buahan. Di luar jalan utama, Anda dapat mendapati hutan tropis sama air terjun serta pura yang tersembunyi.
Beberapa petani di sini mempunyai jalinan yang dekat dengan alam seperti di saat panen petani memangkas sawah dengan perlengkapan tradisional yang disebut anggapan (pisau tradisional).
Berdiri dalam barisan, mereka menyanyi sekalian mengumpulkan hasil panen. Suasana Sawah Terasering di Pupuan bali merupakan terbaik untuk dinikmati di hari yang cerah baik pada pagi hari atau sore hari. Saat hujan, kabut dapat menutupi semua desa.
7. Sawah Terasering Sidemen, Karangasem
Desa Sidemen berada di jalur Klungkung dan Pura Besakih, kurang lebih 2 jam perjalanan dari Ubud. Ini ialah lokasi yang benar-benar baik untuk memandang sawah yang cantik di Bali Timur.
Berkendaraan di jalan lingkungan perdesaan cukup membahagiakan, dan Anda bisa nikmati panorama yang menentramkan dari jarak dekat pada berbagai tour trekking persawahan.
Baca juga : Desa Tebola Sidemen sebagai pusat panorama sawah terasering indah di bali timur
Beberapa perjalanan melewati lereng bukit yang subur ada di sini melewati sungai ke beragam tempat pertanian, di mana Anda bisa belajar mengenai produk organik lokal.
Desa ini tawarkan cenderamata lokal yang baik untuk dibawa pulang, termasuk tenun bahan warna tradisional yang dikenali sebagai songket dan endek.
Mereka disanjung karena polanya yang sulit dan pemakaian benang katun dan sutra tenun tangan berwarna-warni. Anda bisa beli baju ini dan cetakan besar lanscape sawah sebagai kenangan dari kunjungan Anda ke Bali yang ‘asli’.
8. Sawah Terasering Tirta Gangga, Karangasem
Tirta Gangga ialah perjalanan sisi timur bali yang terkenal dari kota pesisir Amed dan Candidasa di dekatnya, dan memiliki jarak 2 jam 30 menit berkendaraan dari Kuta.
Nama Tirta Gangga sendiri secara harfiah memiliki arti “Air Sungai Gangga”, dan situs ini benar-benar dihormati oleh umat Hindu Bali.
Nama ini sebetulnya merujuk pada istana air kerajaan tapi secara luas dipakai untuk mengarah pada tempat umum di sekitar istana, termasuk beberapa persawahan yang paling mengagumkan. Walau persawahan tidak terjal seperti di sejumlah wilayah lain, namun tetap menakjubkan.
Hiking di seputar sawah terasering Tirta Gangga sangatlah baik. Track ini pas untuk semuanya tingkat kesehatan, dan gampang untuk jalan-jalan sendiri lewat track yang populer.
Simak juga : Tirta Gangga Karangasem Bali – Lokasi dan Harga Tiket Masuk Terbaru
Atau, Anda bisa tergabung dengan salah satu tour teras padi berpemandu (pemandu bisa secara mudah ditata di istana air atau hotel Anda), di mana Anda akan belajar semakin banyak mengenai bagaimana padi ditanam sambil kagum pada sekitar lingkungan.
Waktu terbaik untuk berkunjung wilayah ini ialah pagi-pagi sekali dan sore hari, karena khususnya wilayah di sekitar istana air jadi benar-benar ramai di siang hari.
Nah itu dia 8 sawah terasering indah yang tersedia di Bali, sangat cocok untuk melepaskan kepenatan dalam suasana perkotaan.