Sejarah Pariwisata Bali – Perkembangan dari jaman kerajaan

History of Bali Tourism - Developments from the Royal Era

Sejarah Pariwisata Bali – Pulau Bali merupakan salah satu kepulauan Indonesia dan merupakan tujuan wisata paling populer di Indonesia. Wisatawan yang datang ke bali akan disuguhi tempat-tempat yang indah. Mulai dari alam pedesaan, pegunungan dan pantai. Selain itu budaya dan adat bali juga sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Nah yuk kita lihat sejarah pariwisata Bali..!

Seluruh wisatawan yang akan datang ke Bali akan melewati pintu masuk Bali yaitu Bandara Ngurah Rai. Sehingga pemerintah bali dapat mendata jumblah kunjungan dari tahun ke tahunnya. Sebelum bali terkenal sebagai tujuan wisatawan terpopuler ada banyak perkembangan yang di alami sebelumnya. Yang menjadi tonggak sejarah Pariwisata di Bali.

Sejarah Pariwisata Bali

Pertama kali bali mendapat kunjungan dari daerah luar adalah perjalanan wisata pertama dilaksanakan oleh Maha Rsi Markandeya. Beliau datang dari tanah Jawa untuk menyebarkan Agama Hindu di Pulau Bali pada era ke 8 Masehi. Kemudian di ikuti oleh beberapa Tokoh Spiritual yang lain tiba ke Pulau Bali yang memiliki tujuan yang sama dengan Maha Rsi Markandeya.

Sedangkan orang asing yang datang pertama kali ke Bali adalah Cornellis de Houtman dari Belanda pada Tahun 1579. Beliau jadi orang barat pertama kali yang tiba di pulau Bali. Kehadirannya itu merupakan bagian dari ekspedisi yang sedang mencari rempah-rempah dan berdagang di Nusantara.

Walaupun tidak mendapatkan rempah-rempah yang mereka inginkan, Saat berkunjung kelompok itu memaparkan mengenai keindahan Pulau Bali.

Mereka memvisualisasikan Pulau Bali cuman sebuah kehidupan dengan kebudayaannya yang berdasar pemikiran mereka yang benar-benar unik. Dan tidak pernah ditemukan pada tempat yang lain sepanjang mereka mengelilingi dunia.

Sejarah Pariwisata Bali - Perkembangan dari jaman kerajaan

Alamnya benar-benar indah dan mempunyai daya tarik tertentu. Pulau ini oleh warganya diberi nama Bali. Berikut yang mereka laporkan ke Raja Belanda pada saat itu.

Bersamaan dengan dikenalnya Nusantara sebagai negara penghasil rempah-rempah, pada abad ke 17 s/d akhir abad ke 19. Sedangkan Pulau Bali sendiri terkenal dari segi budaya dan alamnya.

Perkembangan Pariwisata Bali 1920 hingga awal kemerdekaan 1945

Sampai di awal abad ke 20 saat Bali ditaklukan secara penuh oleh Belanda, pintu masuk untuk orang barat dibuka dengan lebar. Dan ini menjadi tonggak sejarah awal mula masuknya wisatawan yang diawali di tahun 1920 an.

Pada abad ke 20 Kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketcart Maatsckapy) dengan jalur pelayaran Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, lalu berkunjung di pelabuhan Buleleng Bali dengan membawa beberapa wisatawan dari Eropa.

Awalannya pelayaran kapal ini untuk berdagang, tetapi karena banyaknya permintaan untuk berkunjung di dermaga Buleleng karena itu jalur pelayaran ini diganti menjadi Bali Express untuk penuhi keinginan dari wisatawan yang ingin datang ke Bali.

Kemudian pemerintah belanda membuka perwakilan resmi urusan pariwisata pertama di Bali, namanya “Official Tourist Buerau” pada tahun 1924. Wisatawan yang berkunjung ke Bali pada periode itu begitu ramai sampai Kapal Bali Express wajib melakukan pelayaran sampai 18 kali /tahunnya.

Orang orang yang mempromosikan pariwisata Bali pertama kali

Dari jumblah wisatawan yang datang, ada beberapa merupakan seorang seniman, pelukis dan penulis asal eropa yang membantu dalam mempromokan Bali di dunia Internasional. Diantaranya, Dr Gregor Krause yang ditugaskan langsung oleh Pemerintahan Kolonial untuk mengabadikan pulau Bali lewat photo dan buku. Miguel Covarrubias dengan bukunya the Island of Bali tahun 1930.

Sejarah Pariwisata Bali - Perkembangan dari jaman kerajaan

Mrs Menc (Ni Ketut Tantri) dengan bukunya Revolt In Paradise. Sedangkan yang paling terkenal saat itu ialah Walter Spies (salah satu seniman yang ikut dalam pembuatan Tari Kecak bersama Rudolf Bonnet. Beliau bersama I Gusti Nyoman Lempad, Tjokorda Gde Agung Sukawati.

Le Mayeur, dan Antonio Blanco. Sebagian dari mereka tinggal dan menganggap Bali sebagai rumah mereka. Bahkan juga artis humor Charlie Chaplin sempat juga berkunjung ke pulau Bali atas undangan dari Spies di tahun 1939.

Hotel Pertama di Bali

informasi terkait keindahan dan uniknya budaya di Pulau Bali cepat menyebar dari mulut ke mulut di belahan Eropa. Nama Pulau Bali waktu itu dikenali dengan Nama The Island of Gods.

Dengan makin bertambahnya kunjungan wisatawan ke pulau Bali pada Tahun 1930, maka di buatlah hotel pertama di Bali oleh Pemerintah Kolonial Belanda di jantung kota Denpasar.

Pada waktu itu jalur masuk ke pulau Bali bukan hanya melalui lajur laut saja tetapi juga melalui lajur udara dengan dibukanya Bandar Udara Tuban di tahun 1935.

Perkembangan Pariwisata Bali saat perang dunia II

Aktivitas pariwisata di Bali berhenti pada periode Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan sampai Tergabungnya Pulau Bali ke NKRI pada 17 Agustus 1950. Beberapa wisatawan luar negeri kembali berkunjung ke pulau Bali.

Untuk mendukungnya pemerintah indonesia mulai melakukan pengelolaan pariwisata secara professional dengan rasio masif. karena bukan hanya wisatawan dari luar negeri saja tetapi dari wisatawan domestik mulai melakukan perjalanan wisata ke Bali.

Pariwisata Bali di Jaman Kemerdekaan

Sedangkan pada masa Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno. Beliau menjadikan Bali sebagai tempat penetimaan tamu kenegaraan sambil mengenalkan Bali lebih luas di mata dunia.

Beberapa tamu Negara saat itu: Pertama Menteri India pertama Jawaharlal Nehru, Pimpinan Vietnam Utara Ho Chi Minh, sampai Presiden Amerika Jhon F. Kennedy.

Atas ide Bung Karno juga di Tampaksiring di tahun 1957 dibuat Istana Tampaksiring untuk menyambut Tamu Kenegaraan. Selanjutnya di tahun 1963, Bung Karno pulalah yang memprakarsai dibangunnya Hotel Bali Beach di pantai Sanur.

Sejarah Pariwisata Bali - Perkembangan dari jaman kerajaan

Hotel ini nanti bisa menjadi bangunan paling tinggi di Bali hingga saat ini, karena sesuai Surat Keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang. 1614/II/a/1971. Didalamnya diantaranya jika bangunan di Wilayah Bali tingginya optimal dengan tinggi pohon kelapa atau 15 mtr.

Pembagian daerah wisata di Bali

Semenjak itu, penataan dan pengembangan daerah wisata mulai di gali sehingga 9 kabupaten yang ada di bali bisa merasakan dan menerima kunjungan wisatawan luar negeri, diantaranya:

  1. Denpasar
  2. Badung
  3. Gianyar
  4. Bangli
  5. Buleleng
  6. Kelungkung
  7. Karangasem
  8. Jembrana
  9. Tabanan

Sampai sekarang pariwisata bali menjadi teladan buat pembangunan pariwisata Indonesia, Melalui bali, pemeritah pusat terus memajukan pariwisata potensial di kepulauan indonesia lainnya.