Desa Wisata Mas. Bali tidak hanya dikenal dengan pantai-pantainya yang eksotis atau pura-pura megah yang menawan. Pulau Dewata juga menyimpan permata budaya yang hidup di desa-desa tradisionalnya. Salah satu yang paling memesona adalah Desa Wisata Mas di Kabupaten Gianyar. Desa ini telah lama dikenal sebagai pusat seni pahat kayu yang mendunia, tempat di mana tradisi, seni, dan kehidupan sehari-hari menyatu dalam harmoni.
Begitu melangkahkan kaki ke Desa Mas, Anda akan merasakan aura seni yang kental. Jalan-jalan desa dipenuhi galeri seni, bengkel pahatan, hingga toko kerajinan yang menampilkan hasil karya tangan para maestro ukir. Bukan sekadar wisata, tetapi pengalaman menyelami denyut nadi budaya Bali yang sesungguhnya.
Lokasi Desa Wisata Mas
Desa Wisata Mas berada di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya sangat strategis karena berada di jalur utama yang menghubungkan Denpasar dengan Ubud. Dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, perjalanan menuju desa ini memakan waktu sekitar 1–1,5 jam dengan kendaraan bermotor, tergantung kondisi lalu lintas.
Lokasi : Google Maps
Letaknya hanya sekitar 6 km dari pusat Ubud, sehingga sangat mudah dijangkau bagi wisatawan yang sedang berlibur di kawasan Ubud. Keunggulan lokasi ini membuat Desa Mas sering menjadi persinggahan utama bagi turis lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan nuansa Bali lebih autentik.
Daya Tarik Desa Wisata Mas
1. Sentra Seni Pahat Kayu yang Legendaris
Desa Mas telah dikenal sejak lama sebagai pusat ukiran kayu terbaik di Bali. Karya-karya seniman dari desa ini bahkan sudah menembus pasar internasional. Anda bisa menemukan patung tradisional bergaya Hindu, tokoh wayang, hingga pahatan kontemporer dengan sentuhan modern.
2. Atmosfer Desa yang Artistik
Hampir setiap rumah di Desa Mas memiliki sanggar seni atau galeri. Hal ini membuat suasana desa begitu artistik. Berjalan di sepanjang jalan desa terasa seperti berada di sebuah museum terbuka, di mana seni hadir di setiap sudut.
3. Interaksi dengan Seniman Lokal
Salah satu pengalaman berharga di Desa Mas adalah berkesempatan berinteraksi langsung dengan para perajin. Wisatawan bisa melihat proses ukiran dari awal hingga akhir, bahkan ikut mencoba memahat kayu sederhana dengan bimbingan seniman lokal.
4. Warisan Budaya yang Terjaga
Selain seni ukir, Desa Mas juga memiliki kekayaan budaya berupa tradisi keagamaan, upacara adat, serta gaya arsitektur rumah Bali yang masih kental. Semua ini memberikan pengalaman otentik tentang kehidupan masyarakat Bali yang berpadu dengan seni.
Jam Buka
Desa Wisata Mas pada dasarnya adalah kawasan pemukiman sekaligus desa seni yang selalu terbuka 24 jam. Namun, jika ingin mengunjungi galeri, museum, atau sanggar seni, jam operasional biasanya:
- Setiap hari: pukul 09.00 – 17.00 WITA
- Beberapa galeri besar buka lebih panjang, terutama saat musim ramai wisatawan.
- Disarankan datang pada siang hari agar bisa melihat langsung aktivitas para pengrajin yang sedang berkarya.
Tiket Masuk
Untuk masuk ke area Desa Wisata Mas tidak dipungut biaya alias gratis. Namun, jika Anda ingin masuk ke galeri, museum, atau mengikuti workshop seni ukir, biasanya dikenakan biaya tambahan yang bervariasi, mulai dari Rp50.000 – Rp150.000 tergantung aktivitasnya.
Beberapa museum di Desa Mas, seperti Njana Tilem Museum, juga memiliki tiket masuk tersendiri dengan harga sekitar Rp75.000–Rp100.000 per orang.
Cara Menuju Desa Wisata Mas
- Dari Denpasar atau Bandara Ngurah Rai
- Menggunakan mobil atau motor sewaan melalui Jalan Raya Batubulan – Sukawati – Ubud.
- Perjalanan memakan waktu sekitar 1–1,5 jam.
Dari Ubud
Hanya butuh sekitar 15–20 menit berkendara menuju Desa Mas.
Bisa menggunakan sepeda motor, taksi lokal, atau layanan transportasi online.
Menggunakan Paket Tur
Banyak agen perjalanan menawarkan paket tur Ubud yang biasanya mencakup kunjungan ke Desa Mas, Monkey Forest, dan Goa Gajah dalam satu rute.
Wisata Terdekat dari Desa Wisata Mas
Selain menikmati seni ukir, Anda juga bisa mengunjungi destinasi wisata di sekitar Desa Mas yang jaraknya tidak jauh, antara lain:
- Monkey Forest Ubud (±10 menit) – hutan lindung dengan ratusan kera ekor panjang.
- Goa Gajah (±15 menit) – situs arkeologi kuno dengan goa berornamen ukiran.
- Puri Saren Agung (Ubud Palace) (±15 menit) – istana kerajaan Ubud yang masih terawat.
- Pasar Seni Ubud (±15 menit) – tempat berburu oleh-oleh khas Bali.
Baca Juga : Hutan Mangrove Bali: Keindahan Hijau Tersembunyi di Tengah Denpasar
Aktivitas yang Bisa Dilakukan
1. Workshop Seni Ukir Kayu
Ikuti kelas singkat belajar memahat kayu langsung bersama seniman lokal. Cocok untuk wisatawan yang ingin membawa pulang pengalaman unik.
2. Tur Galeri & Museum
Jelajahi galeri seni dan museum seperti Njana Tilem Museum yang menampilkan karya maestro patung Bali.
3. Belanja Kerajinan Tangan
Banyak toko yang menjual patung kayu, topeng, hingga hiasan rumah dengan harga beragam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.
4. Menikmati Kuliner Lokal
Di sekitar desa terdapat warung dan restoran yang menawarkan kuliner khas Bali dengan nuansa pedesaan yang asri.
5. Fotografi Desa
Setiap sudut Desa Mas menarik untuk difoto, mulai dari jalanan desa, proses ukiran, hingga karya seni yang dipajang.
Baca Juga : Pura Tirta Sudamala Bangli: Pesona Melukat & Kedamaian Alam
Kesimpulan
Desa Wisata Mas adalah destinasi yang sempurna bagi Anda yang ingin menyelami sisi lain Bali. Tidak hanya menawarkan keindahan alam atau pura, desa ini memperlihatkan betapa seni adalah napas kehidupan masyarakat Bali. Dari ukiran kayu yang penuh detail, galeri seni yang memukau, hingga keramahan seniman lokal, semua berpadu menjadi pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Dengan lokasi strategis di jalur menuju Ubud, akses mudah, serta banyak aktivitas yang bisa dilakukan, Desa Mas layak masuk ke dalam itinerary perjalanan Anda di Bali. Apakah Anda seorang pecinta seni, pemburu foto, atau sekadar wisatawan yang ingin menikmati suasana otentik, Desa Wisata Mas siap memberi pengalaman yang akan selalu terkenang.
